BERITA

Serang - Kerusakan arsip dapat membahayakan masa depan sebuah organisasi, sehingga solusi alih media arsip sebagai langkah untuk preservasi arsip sangat dibutuhkan. Apalagi jika instansi pemerintahan dikelola sudah terbiasa menggunakan arsip fisik, tentunya banyak risiko yang akan dihadapi, mengingat umur kertas tidak terlalu lama.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten sebagai Organisasi Petangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan kearsipan menggelar Rapat Koordinasi Alih Media Arsip Statis Lembaga Kearsipan Daerah Provinsi Banten di kantor DPK Banten, Jumat (19/7).

Kepala DPK BamtenUsman Asshiddiqi Qohara mengatakan, alih media arsip sangat penting dilakukan, untuk meminimalisir kerusakan pada sebuah arsip.

"Slogannya selalu kita dengar yaitu arsip hilang, aset melayang, untuk menghindari hal tersebut, maka dibutuhkan alih media arsip, agar ketik arsip hilang, kita masih memiliki arsip asli digital," katanya saat diwawancarai Radar Banten, Jumat (19/7).

"Kami menyarakan kepada masyarakat atau lembaga segera mungkin untuk alih media digitalisasi, ini juga sebagai perlindungan untuk arsip," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Nia Karmina Juliasih mengatakan, standar digitalisasi diperlukan untuk pengamanan agar berkualitas tinggi, tersimpan dan tertata dengan baik sebagai dasar atau pondasi untuk aktifitas alih media/ digitalisasi meliputi semua proses kerjanya.

"Hal itu untuk menjaga kualitas arsip yang asli, dan arsip masih terlihat dengan jelas, sehingga arsip masih sah. Yang terpenting adalah arsip terlindungi," tuturnya.

Perwakilan ANRI Parno Nusantara menjelaskan tujuan digitalisasi atau alih media arsip diantaranya agar arsip atau rekaman informasi dapat diakses melalui sistem komputer (online, Offline, kapanpun dan dimanapun).

"Salah satu strategi pelestarian arsip masa kini, agar dapat selalu mengikuti perkembangan teknologi, serta agar arsip dapat dipelihara dan terjaga dengan baik," jelasnya. (timpengwebdpk)