Bedah buku "Misionarisme Di Banten"
Sumber Gambar :BEDAH BUKU "MISIONARISME DI BANTEN"
karya : Mufti Ali
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten kembali
menggelar bedah buku yang dilaksanakan bekerjasama dengan Prodi Pendidikan
Sejarah STKIP Setiabudi Rangkasbitung. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari
Jumat tanggal 9 April 2021 tersebut merupakan upaya dari Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Banten untuk meningkatkan minat baca masyarakat ditengah
pandemi Covid 19 yang masih berlangsung. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
tetap mentaaati protokol kesehatan yg ketat sebagaimana anjuran pemerintah.
Peserta yg hadir pada kegiatan ini adalah mahasiswa prodi pendidikan sejarah
serta peserta lainnya dari Gereja Kristen Pasundan dan Musieum Multatuli
Lebak.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta (30 % dari kapasitas
aula) menghadirkan pembicara Mufti Ali sebagai pembicara utama penulis
buku Misionarisme Di Banten, Helson Nainggolan (Gereja Kristen Pasundan dan
Ubaidilah Muchtar Kepala Museum Multatuli Lebak.
Dalam bukunya Mufti Ali menyampaikan bahwa pada pertengahan abad
ke 19, Banten menjadi tujuan kegiatan sistematis Misionaris Kristen. GIUZ dan
NZV adalah dua lembaga misionaris yang mengirimkan tenaga penginjil
secara aktif di banten antara 1854-1942. Menurut Mufti Ali, meskipun
upaya Kristenisasi terhadap masyarakat Banten saat itu tidak berhasil sesuai
yang diharapkan, karena resistensi masyarakat. Akan tetapi tetap saja umat
Kristiani menciptakan dinamika sejarahnya sendiri di Banten, khususnya
Lebak.
Sementara itu Helson Nainggolan, menyampaikan bahwa buku tulisan
Mufti Ali ini sangat menginspirasi Gereja-gereja khususnya Gereja Kristen
Pasundan (GKP) terutama yg ada di Banten dan Jakarta untuk melihat kembali
sejarah gerejanya "selama puluhan tahun, tidak banyak atau sangat sedikit
referensi yang bisa didapatkan dlm menelusuri sejarah gereja masing-masing.
Selama ini GKP, untuk mengetahui sepak terjang NZV hanya mendapatkan gambaran
dari sedikit tulisan, seperti buku surat zending tulisan van den End, tulisan
C. Djalimun. Buku Misionaris di Banten sangat membantu dan memperkaya GKP
dlm memahami sejarahnya." Selain itu menurut Helson, buku ini akan
membantu memperkuat toleransi kehidupan beragama di Rangkasbitung, karena
dengan memahami sejarah tentu akan membuat berbagai pihak mengerti satu dengan
yang lain.