BUKU DAN MINAT BACA ANAK

Sumber Gambar :

BUKU DAN MINAT BACA ANAK

Oleh Ai Bida Adidah Shofa*

Masyarakat belum banyak yang mengetahui bahwa setiap tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional (Harbuknas). Mengutip laman Kompas.com bahwa Harbuknas pertama kali di tetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional Abdul Malik Fadjar pada 17 Mei 2020. Beliau mengatakan bahwa Indonesia masih terjebak pada tradisi lisan dan sedikit membaca. Tujuan peringatan Harbuknas adalah untuk memacu minat baca masyarakat Indonesia sekaligus menaikkan penjualan buku. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa membuat masyarakat gemar membaca tak mudah dilakukan. Apalagi, pada generasi muda yang sudah telanjur didominasi alat digital. Padahal, menurut dia, membaca dapat membuat kita mengetahui perkembangan terbaru, hingga meramalkan masa depan.

Seyogyanya pengenalan buku oleh orang tua kepada anaknya dilakukan sedini mungkin. Karena buku akan membuka kesempatan bagi anak untuk memperoleh penemuan dan petualangan kemana mereka inginkan. Melalui buku, anak juga akan belajar mengenal nilai-nilai agama, nilai budaya, mendapatkan pengetahuan yang meranngsang dan membantu perkembangan bahasa, kognitif dan sosial emosional.

Lalu, apa sebenarnya yang menjadi penghubung antar anak dan buku? Keterampilan membaca merupakan jembatan penghubung antara anak dan buku. Dari keterampilan membaca anak akan memperoleh penemuan, pengalaman, pengetahuan dari yang bersifat sederhana hingga yang kompleks, juga dapat berimajinasi dan berkreasi melalui pemikiran yang dibacanya. Hal ini juga berhubungan langsung dengan minat baca anak, yang merupakan gabungan antara kesiapan anak untuk memperoleh keterampilan membaca dan ketepatan memberi buku sesuai usia anak yang berfungsi sebagai rangsangan dari lingkungan luar.

Membaca disamping sebagai wahana mengembangkan kreatifitas anak juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan anak. Dengan membaca daya kreatifitas anak juga akan tumbuh dan berkembang secara maksimal. Sebab membaca disamping menambah informasi juga dapat digunakan sebagai penyaluran bakat dan hobi seseorang. Jasa Ungguh Muliawan dalam buku “Mengembangkan Imajinasi dan Kreatifitas Anak” mengatakan bahwa ada sebagian anak memiliki hobi membaca. Otaknya memang tidak terlalu cerdas, tetapi dia hobi membaca. Akibatnya, secara teknis dia memang tidak memiliki hapalan tapi memiliki kemampuan metodologi khususnya menalar segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan anak-anak sebayanya.

Tradisi gemar membaca harus ditumbuhkan sejak dini agar anak terbiasa membaca dan akrab dengan buku bacaan. Anak yang gemar membaca pada umumnya adalah anak yang cerdas dan reatif, mereka tidak mudah menyerah apalagi patah semangat dalam mengerjakan sesuatu. Keingintahuan mereka terhadap berbagai informasi membuatnya tumbuh dan berkembang sebagi pribadi yang tangguh dan berwawasan luas. Mudah menerima masukan positif dari orang lain dan kreatif secara intelektual.

Ada banyak manfaat dari pembiasaan membaca yang dilakukan orang tua kepada anaknya. sebagaimana yang penulis kutip dari laman (https://www.sehatq.com/artikel/sejumlah-manfaat-memberikan-buku-anak-kepada-si-kecil) menyebutkan bahwa manfaat buku bagi buah hati, pertama, membantu perkembangan otak dan imajinasi anak. Berimajinasi adalah permainan peran yang dilakukan anak berdasarkan apa yang diimajinasikannya dalam fikiran. Biasanya diperoleh dari sumber bacaan atau buku gambar. Bentuknya bisa macam macam seperti tokoh kepahlawanan, perilaku binatang, sebab akibat objek tertentu yang terbayang dalam pikiran anak atau imajinasi yang muncul setelah ia membaca atau melihat objek tertentu yang menarik perhatiannya. Kedua, membuat buku tampak menyenangkan dengan menjadikannya mainan. Ketika kita pertama kali memperkenalkan buku kepada anak, kita jangan langsung berpikir atau berharap bahwa anak dapat membaca lebih cepat. Sebaliknya, jadikan buku sebagai bahan permainan baginya. Buatlah sesi bermain dengan buku menjadi lebih menyenangkan agar kelak buah hati anda akan mencintai buku dan gemar membacanya. Ketiga, memperkenalkan kosakata sejak dini. Bila kita mengetahui bahwa kesulitan membaca pada anak bisa dicegah dengan terlebih dahulu memperkenalkan kosa kata sejak dini. Caranya adalah cukup dengan membacakan buku anak sejak dini. Hal ini juga dapat membantunya untuk tahu bagaimana cara menggunakan buku. Yang dimaksud memperkenalkan di sini bukan berarti anda meminta anak untuk membaca sejak kecil, tapi cukup dengan mengenalkan buku dan menjadikan momen bersama buku menjadi menyenangkan. Keempat, membantu perkembangan kemampuan anak berkomunikasi. Bukan hanya membantunya mengenal kosakata sejak dini, mengenalkan buku dan membacakannya untuk anak juga dapat membantu dirinya untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan sosial dengan baik.

Dengan demikian jika kita melihat dari aspek bahasa, melalui buku anak menemukan kosa kata dan susunan kalimat. Bagaimana seseorang mengemukakan ide, gagasan, perasaan melalui perasaan jika tidak membaca buku. Perolehan perbendaharaan kata akan membantu anak dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosial.

Dari aspek kognitif, buku atau bahan bacaan lain akan memberikan kemampuan yang berhubungan dengan proses berfikir seperti observasi, klasifikasi, mengatur secara logis, pengambilan kesimpulan dan aplikasi. Pengetahuan yang diperoleh dari membaca digunakan sebagai bahan analisa dalam pengambilan keputusan setelah melalui tahapan-tahapan atau proses, kemudian di analisa untuk diambil kesimpilan apa yang harus diambil yang akhirnya diaplikasikan dalam kegiatan-kegiatan.

Buku dan minat baca sangat berhubungan erat. Minat baca bisa tumbuh salah satunya karena ada sarana yang dibaca, yaitu buku. Sekarang tinggal kesiapan kita saja sebagai orang tua untuk memberikan fasilitas, dorongan, bimbingan dan arahan kepada anak-anaknya, sehingga mereka pada akhirnya nanti memiliki kebiasaan membaca. Mencari informasi tanpa adanya paksaan, tetapi lebih pada kebutuhan.

*peminat masalah sosial


Share this Post