Dongeng Yang Menyenangkan
Sumber Gambar :Dongeng Yang Menyenangkan
Oleh : Ai Bida Adidah Shofa*
Belum banyak masyarakat kita yang
mengetahui bahwa setiap tanggal 20
Maret diperingati sebagai Hari Dongeng Sedunia (World Storytelling
Day). Sementara tanggal
28 November diperingati sebagai Hari
Dongeng Nasional. Hari Dongeng Nasional bertepatan dengan hari lahir sosok multitalenta Pak
Raden yang bernama asli Drs. Suyadi. Hari Dongeng Nasional pertama kali dideklarasikan pada 28
November 2015 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang waktu itu dijabat oleh
Anies Baswedan.(antaranews.com)
Mendongeng
atau bercerita mungkin sudah jarang dilakukan oleh sebagian besar orang tua
karena kesibukan sehari-hari. Padahal dulu, kebiasaan ini dilakukan oleh banyak
orang tua untuk mengisi waktu luang atau ketika menjelang tidur. Hal ini
dilakukan sebagai bentuk komunikasi antara orang tua dengan anak-anaknya.
Selain itu secara tidak langsung orang tua memberikan rangsangan
motorik-imajinatif kepada anaknya, yang pada kesempatan lain dimasa yang akan
dating akan mengeksplor apa yang sudah diperolehnya.
Banyak orang berpendapat bahwa salah satu cara paling baik dalam
meluangkan waktu dan berkomunikasi kepada anak ialah dengan cara bercerita atau
membacakan dongeng. Seperti yang sudah kita pahami bahwa dunia anak itu sangat
penuh dengan imajinasi. Ketika kita membacakan dongeng, anak tidak sebatas
mendengarkan saja, ia berusaha membangun alam pikirannya dan berfantasi
terhadap cerita yang disampaikan. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua
bertugas melakukan kontrol terhadap imajinasi dan perkembangan kejiwaan anak
supaya tetap mengarah kepada hal positif. Karena pada masa kanak-kanak semua
informasi akan masuk dalam pemikirannya, apalagi saat ini alat komunikasi
begitu sudah merambah ke segala generasi, jika orang tua salah mengarahkan atau
tidak melakukan kontrol yang ketat maka perkembangan kejiwaan anak-anak kita
akan melenceng dari norma-norma.
Salah satu
media dongeng yang bisa diterapkan pada anak adalah dengan menggunakan buku
cerita. Penggunaan buku ini bisa meningkatkan rasa ingin tahu anak supaya bisa
cepat membaca. Pada akhirnya nanti, jika anak sudah terbiasa dengan bacaan yang
ada di buku, minat bacanya juga akan bertambah dengan sendirinya. Anak mampu
mengeksplorasi imajinasinya dengan terus ingin mendapatkan informasi yang
lebih, sehingga ia akan berburu informasi lewat bahan bacaan.
Selain
meningkatkan imajinasi, ternyata membaca dongeng juga bisa meningkatkan kemampuan berbahasa. Saat
membaca dongeng, anak
menyerap berbagai kosakata sehingga menambah jumlah kosakata yang anak ketahui.
Dongeng merupakan salah satu metoda yang sangat efektif dalam mendukung
pembelajaran dan pendampingan kepada anak, karena melalui dongeng biasanya
orang merasa tidak sedang diajari atau digurui. Dia bisa menyimak, memikirkan
dan menyimpulkan sendiri dari cerita yang dibawakan.
Dongeng
merupakan salah satu cerita rakyat (folktale)
yang cukup beragam cakupannya yang berasal dari berbagai kelompok etnis,
masyarakat atau daerah tertentu di berbagai belahan dunia. Pada mulanya dongeng
berkaitan dengan kepercayaan masyarakat primitif terhadap sesuatu yang bersifat supranatural
dan mengimplementasikannya dalam kehidupan manusia seperti animisme, dinamisme,
dan lainnya. Istilah dongeng dapat dipahami sebagai cerita yang tidak benar-benar
terjadi dan dalam banyak hal sering tidak masuk akal atau fantasi. Dongengadalah
hiburan yang menyenangkan untuk anak dan memberikan manfaat positif bagi anak. Dongeng
juga merupakan sebuah sarana pendidikan karakter yang dampaknya sudah banyak
dirasakan sejak zaman dahulu. Nenk moyang dan orang tua terdahulu membuat
dongeng untuk anak-anak dengan tujuan menyisipkan unsur pendidikan moral
didaktis dan sebagai sarana hiburan. Oleh karena itu, dongeng biasanya menjadi
sarana untuk mengasah imajinasi, alat pembuka cakrawala anak, mencerdaskan anak
dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik (Wikipedia).
Dongeng atau
bercerita juga menjadi salah satu media komunikasi untuk menyampaikan beberapa
elajaran atau pesan moral, sehingga diharapkan anak-anak mampu menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi modal untuk memperoleh pengetahuan
lanjutan dengan memperolehnya dari membaca buku atau sumber lain yang berkaitan
dengan cerita yang pernah diperolehnya.
Dalam
buku “Mendongeng Mudah dan Menyenangkan”, Muhammad Abdul Latif atau Kak Mal
(2014) seorang pendongeng nasional, memberikan beberapa tips untuk menjadi
pendongeng yang baik, antara lain:
1. Pastikan kondisi fisik dalam keadaan
baik. Ketika kita akan menyampaikan sebuah cerita kondisi fisik kita harus
betul-betul fit, karena jika tidak, akan mempengaruhi penampilan sebagai
seorang pendongeng.
2. Memfokuskan perhatian pada saat bercerita.
Cerita yang akan dibawakan dipersiapkan dengan seksama dan tetap fokus agar
alur ceritanya tidak kemana-mana.
3. Menghayati cerita. Cerita yang akan
dibawakan harus benar-benar dihayati agar karakter-karakter tokoh didalamnya
dimengerti oleh yang mendengarkan.
4. Membuat singkatan cerita. Hal ini dibuat
untuk mempermudah cerita yang dibawakan.
5. Menyiapkan bahan peraga. Alat peraga
digunakan sebagai media agar cerita yang dibawakan terasa lebih menarik
perhatian.
6. Membuat puisi dan lagu (jika mampu).
Puisi dan lagu dibawakan untuk memberikan inspirasi lain bagi pendengar.
7. Memilih adegan menarik. Adegan atau
dialog yang dibawakan dalam dongeng harus mencerminkan tokoh-tokoh yang
diperankan dalam cerita tersebut.
8. Artikulasi kata-kata. Cerita yang
disampaikan akan dipahami dengan baik jika disampaikan dengan susunan dan
artikulasi kata yang jelas.
9. Komunikatif. Melibatkan pendengar dengan
cerita yang dibawakan akan lebih menarik dan merangsang mereka untuk terlibat
langsung dalam alur cerita.
10. Menjaga
kerahasiaan cerita. Cerita yang disampaikan jangan sampai para audiens
mengetahui terlebih dahulu, sehingga mereka tetap focus pada cerita yang
dibawakan.
11. Terbuka
pada kritik dan saran. Sebagai pendongeng, kita harus menerima kritik saran
dari orang lain, agar penampilan dan cerita yang dibawakan tidak monoton dan
mengalami perkembangan.
12. Belajar
dari orang lain. Setiap orang pasti memiliki berbagai kekurangan. Maka
kekurangan ini bias dijadikan sebagai motivasi untuk berkembang. Untuk menambah
pengetahuan dan mengevaluasi diri tentu saja kita harus belajar banyak kepada
orang lain.
Dongeng
atau bercerita harus dilakukan secara luwes dan diupayakan dapat menyenangkan
hati anak. Ketika kita mampu melakukannya, kita akan merasakan kepuasan
tersendiri dalam menghadapi berbagai karakter anak. Usahakan cerita yang kita
sampaikan banyak mengandung hikmah dan manfaat bagi pengetahuan anak, terutama
pengetahuan agama. Cerita ini bias kita peroleh dari berbagai sumber, apalagi
sekarang banyak sarana untuk mendapatkan sumber-sumber cerita.
*Peminat Masalah Sosial