DPK Gelar Beragam Kegiatan Edukatif dan Budaya
Sumber Gambar :Serang - Memasuki hari kelima, bertepatan dengan HUT Provinsi Banten ke-24 dirangkaikan Hari Kunjung Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten menggelar berbagai acara edukatif dan hiburan bagi masyarakat pada Jumat, (4/10).
Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah sesi mendongeng yang dibawakan oleh Kak Arifiatul Hasanah dan Kak Rayhanah Azzahra dari komunitas Read Aloud Serang. Mereka membawakan dua cerita, yakni "Olin Gemar Menabung" dan “Yuk Kita Mengenal Hewan Trenggiling.” Acara ini dihadiri oleh 59 peserta dari TK KWPK Penancangan Kota Serang dan berlangsung di Ruang Baca Anak Lt. 1 DPK Provinsi Banten. Anak-anak yang hadir sangat antusias mengikuti cerita, bahkan aktif berinteraksi dengan para pencerita, menjadikan suasana semakin hidup dan menyenangkan.
Selain itu DPK Provinsi Banten juga mengadakan Kelas Menulis yang dihadiri oleh 50 orang peserta, terdiri dari pelajar SLTA dan mahasiswa se-Provinsi Banten. Acara ini berlangsung di Ruang Audiovisual Lt. 2 DPK Provinsi Banten.
Dalam sesi tersebut, Any Alaine, salah satu narasumber dan editor dari Moka Media, menyampaikan pentingnya menyesuaikan dialog dalam tulisan dengan karakter tokoh yang dibuat. "Terimalah kritik dengan terbuka karena itu membantu meningkatkan kemampuan menulis," ungkapnya.
Narasumber lainnya, Nurkasa Khumayya, juga menekankan pentingnya promosi dalam penulisan. Ia menyatakan, "Saat kita menulis, percayalah pada diri sendiri. Gunakan media sosial untuk mempromosikan tulisan kalian, karena dengan begitu, tulisan kalian akan dibaca lebih banyak orang, dan peluang akan terbuka lebih luas." Menurutnya, kritik dan masukan adalah bagian penting dalam proses pengembangan diri seorang penulis.
Kedua narasumber berasal dari Editor Moka Media, penerbit yang dikenal luas dengan novel-novel populer di kalangan anak muda serta buku-buku hiburan, biografi, dan non-fiksi.
Acara ini tidak hanya memberikan pengetahuan teori, tetapi juga kesempatan bagi peserta untuk mempraktekkan langsung tulisan mereka di depan kedua narasumber. Mereka menerima feedback langsung tentang kekurangan dan kelebihan dari tulisan yang dipresentasikan.Kelas Menulis ini menjadi salah satu langkah DPK Provinsi Banten dalam mendukung pengembangan kreativitas dan potensi literasi di kalangan generasi muda Banten.
Pada pukul 14.00 WIB, acara bedah buku dan pembacaan puisi antologi "Kubah Budaya: Aksara-Aksara Lugu" berlangsung di Ruang Baca Dewasa BI Corner. Acara ini menghadirkan dua narasumber, Yudi Damanhuri, Ketua Kubah Budaya, dan Wahyu Arya, jurnalis sekaligus anggota Kubah Budaya.
Yudi Damanhuri menyampaikan pandangannya tentang puisi sebagai ruang reflektif dan kenduri. "Puisi bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga bisa menjadi ruang untuk merenung. Saya akan membahas tema-tema yang dibangun dalam antologi puisi ini", ujarnya.
Sementara itu, Wahyu Arya mengangkat pertanyaan penting mengenai relevansi puisi di era modern yang dipenuhi bahasa visual. "Apakah menulis puisi masih relevan hari ini? Antologi ini lahir setelah satu tahun proses pengumpulan dari para penyair, dan saya percaya puisi tetap memiliki tempat dalam dunia kita," jelasnya.
Acara yang dipandu oleh Nedi semakin menarik dengan pertanyaan-pertanyaan mendalam mengenai fungsi puisi. "Apakah puisi hanya untuk melegitimasi patah hati atau kemarahan? Atau ada makna lebih dalam yang bisa kita gali dari kehadirannya?" tanyanya. Peserta pun antusias mengikuti pembacaan puisi yang menggugah dan penuh makna. Acara ini menjadi bukti bahwa puisi masih hidup dan relevan di tengah dinamika zaman. Jumlah pengunjung perpustakaan hari Jum’at hingga pukul 16.00 WIB. berjumlah 238 pengunjung. (timpengwebdpk)