Kesadaran Membaca Pada Anak
Sumber Gambar :Oleh Ai Bida Adidah*
Anak adalah pribadi yang unik, tumbuh dan berkembang dari sejak usia balita sampai dengan dewasa, irama perkembangannya tidak selalu sama. Dia memiliki perbedaan baik dalam pertumbuhan fisik, mental, sosial, maupun emosinya. Irama tumbuh kembang seorang anak berbeda-beda, ada yang cepat dari biasanya ada pula yang lambat. Hal ini tergantung dari sejauh mana kemampuan setiap individu melakukan tugas pertumbuhan dan perkembangan. Karakteristik setiap anak berbeda-beda satu sama lainnya, walaupun mereka terlahir dari keluarga yang sama dan kembar sekalipun, ternyata mereka masih tetap memiliki perbedaan. Perbedaan unik tersebut merupakan keberagaman yang harus dihargai sebagai potensi diri yang harus dikembangkan menjadi kompetensi setiap individu
Peran dan aktifitas keluarga untuk mendorong minat dan kebiasaan membaca bagi anak-anaknya sangat besar sekali. Ini merupakan kewajiban. Dan apabila hal ini tidak dilakukan sejak dini, dapat mengakibatkan hal-hal yang akan merugikan anak itu sendiri dimasa datang. Aktifitas dalam keluarga itu juga harus menjadi teladan bagi anak-anaknya, sehingga secara tidak langsung mereka akan meniru kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga itu. Sebagai orang tua, kita harus cermat dalam membagi waktu bagi anak-anaknya. Karena pada usia kanak-kanak, keinginan bermain sangat besar. Maka untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca di rumah, sejak dini mereka harus disediakan lingkungan yang mendukung terhadap penyediaan kesempatan membaca. Dalam lingkungan ini mereka harus mendapat kesempatan merasakan bahwa membaca itu adalah suatu kegiatan yang menyenangkan. Begitu pula ketika anak mengerjakan tugas-tugas sekolah atau menginginkan sesuatu dan menyakannya kepada orang tua, maka tindakan orang tua jangan langsung menjawab, tetapi mereka dituntun unuk mencari sendiri informasi dimaksud. Dengan membiasakan anak-anak mencari informasi sendiri penjelasan yang ingin mereka ketahui dari sumber informasi maka sekaligus pula minat baca mereka akan bertambah.
Aniatul Hidayah (2012) dalam buku “Membaca Super Cepat” mengatakan bahwa ada beberapa manfaat membaca diantaranya, pertama, membaca merupakan kegiatan yang memberikan banyak wawasan dan pengetahuan. Wawasan dan pengetahuan tersebut tersedia di berbagai media informasi. mulai dari buku, majalah, koran, sampai pada informasi tanpa batas yaitu internet. Kedua, membaca merupakan kegiatan positif untuk mengisi waktu luang. Sebagai kegiatan positif membaca memberikan banyak manfaat kepada siapapun diantaranya menambah wawasan dan pengetahuan. Pemanfaatan waktu luang untuk membaca adalah menghindarkan diri dari perbuatan negatif seperti narkoba, judi dan kegiatan negatif lainnya. Sehingga waktu luang kita lebih berharga karena kita isi dengan membaca. Ketiga, membaca membuat kita menjadi orang yang lebih pintar dan cerdas dan lebih dewasa. Dewasa dalam hal ini adalah dewasa pola dan cara berfikirnya. Saat kita rajin membaca pengetahuan kita semakin bertambah. Dengan demikian pemahaman kita terhadap masalah-masalah yang terjadi di kedupan ini semakin meningkat. Pola dan cara berfikir kita menjadi lebih maju karena kita bisa melihat permasalahan tidak hanya dari satu sisi namun dari segala sisi kehidupan yang saling berkaitan. Keempat, membaca dapat mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berfikir. Seiring dengan bertambahnya pengetahuan yang kita dapatkan dari membaca maka hal ini akan meningkatkan kemampuan memori dan pemahaman kita. Selain itu pengetahuan yang diperoleh dari membaca dapat menjernihkan pemikiran kita yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan dari kurang jelas menjadi jelas.
Faktor yang paling penting adalah dorongan atau kesadaran diri untuk membaca. Kesadaran mebaca dapat tumbuh jika seseorang sudah merasa bahwa membaca itu penting. Sehingga aktifitas tersebut seolah-olah menjadi salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan dimanapun dan kapanpun. Kesadaran membaca dapat kita latih sedini mungkin. Semakin cepat kita menyadari pentingnya membaca maka semakin banyak manfaat yang akan kita petik dengan segera. Terutama berkaitan dengan manfaat mendapatkan pengetahuan dan wawasan. Model semacam ini kita bisa terapkan pada anak-anak kita di rumah. Sedini mungkin anak-anak diberikan bacaan-bacaan yang sehat dan diarahkan pada hal-hal positif dengan memberikan pengertian bahwa membaca akan memberikan manfaat yang besar di kemudian hari.
Peran ibu
Menjadi orang tua merupakan suatu kewajiban yang menarik, penuh dengan tantangan dan pengharapan dalam setiap tindakan yang dilakukan anak. Hal-hal pertama yang diketahui anak adalah tidak lepas dari peran dan pendidikan yang diberikan di rumah sejak dini. Orang tua merupakan guru yang sangat berpengaruh bagi fisik dan psikis. Sejak dini sudah ditanamkan dasar-dasar pendidikan yang penting sebagai pengantar paling awal dalam kehidupan.
Salah satu pembalajaran dasar yang diterapkan dalam lingkungan keluarga adalah membaca, menulis dan berhitung. Anak-anak biasanya lebih dekat dengan ibu. Maka peran ibu dalam membimbing dan mengarahkan anak-anaknya sangat kuat. Orang tua tidak bisa mengontrol pertumbuhan otak anak-anak, tetapi dapat membantu menentukan bacaan apa yang harus dikonsumsinya.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi ibu dalam menerapkan pelajaran membaca terhadap anaknya pasti ada, apalagi zaman sekarang ini media komunikasi dan informasi sangat melimpah. Jangankan seorang anak, semua orang hanyut oleh kemajuan teknologi. Hampir semua orang memiliki handphone, Kita lihat saja segala bentuk permainan yang begitu moderen, dan pesawat televisi bukan barang mewah lagi. Namun kita harus jeli melihat situasi dan berupaya menanamkan kesadaran membaca pada anak-anak kita.
Tantangan dan hambatan menanamkan kesadaran membaca bagi anak pasti ada. Tentunya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Kemungkinan untuk berhasil tentu ada daripada tidak mencobanya sama sekali. Hal-hal yang bisa kita lakukan tersebut adalah pertama, sediakan di rumah buku-buku bacaan bergambar yang menarik yang disesuaikan dengan usia anak, jika memungkinkan membangun perpustakaan keluarga. Kedua, ajaklah anak sesering mungkin ke perpustakaan, taman bacaan atau toko buku. Karena fasilitas yang diberikan perpustakaan pada saat ini tidak hanya membaca buku di tempat atau di bawa pulang, tetapi ada kegiatan lain yang bermanfaat seperti mendongeng/story telling, game edukasi, layanan internet sehat, seminar, diskusi dan lain-lain. Ketiga, membimbing anak yang masih balita untuk mengenal huruf dan gambar yang menarik, disenangi dan mudah dicerna otaknya. Keempat, membacakan cerita dari buku-buku pilihan dan memberikan contoh pada anak dengan membaca didekatnya. Kelima, tanamkan kesadaran untuk mengembalikan buku yang selesai dibacanya pada tempat yang seharusnya dengan baik dan rapi.
Untuk menumbuhkan kesadaran dan minat baca anak, sebenarnya orang tua bukan saja perlu memberikan iklim yang demokratis atau terbuka, juga perlu memberikan contoh-contoh konkret yang bisa diidentifikasi anak, sehingga kegiatan membaca tersebut menjad bagian dari perilaku mereka yang alami dan bagian dari kesadaran mereka yakni membaca adalah suatu kegiatan yang penting dalam kehidupan.
*Peminat Masalah Sosial.