LITERASI AL QURAN : Membumikan Al Quran

Sumber Gambar :

LITERASI AL QURAN :  Membumikan Al Quran

Oleh ANISA FITRIANI*

         Al–Quran adalah pedoman dan petunjuk bagi manusia, bukan Al Quran yang membutuhkan manusia, melainkan manusialah yang membutuhkan Al Quran, mengapa?  Pada dasarnya manusia membutuhkan bimbingan untuk mengelola alam semesta ini.  Allah Berfirman :

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al – Quran, sebagai petunjuk manusia dan penjelasan – penjelasan mengenai petunjuk  itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). (QS. AL – Baqarah : 185)

          Al Quran yang dimaksud dengan pedoman dan petunjuk agama atau yang  biasa di sebut syariat –syariat dari segi pengertian kebahasan berarti “ jalan menuju sumber air “ . jasmani manusia membutuhkan air, demi kelangsungan hidupnya karna manusia 75% tercipta dari air (pembulu darah) yang mengalir dalam hidup dan begitupun dengan rohaniah pun membutuhkan ” air kehidupan “ di sini syariat mengantarkan seseorang menuju air kehidupan Al Quran, “mengatur segala aspek kehidupan agar tidak tersesat dengan apa yang telah Allah berikan untuk  manusia yaitu dunia tempat singgah sementara menuju kehidupan akhirat yang  kekal” .Dalam syariat di temukan sekian banyak rambu–rambu jalan ada yang berwarna  merah  yang berarti larangan , ada pula berwarna kuning yang memerlukan kehati-hatian  dan ada yang hijau warnanya  yang melambangkan kebolehan melanjutkan perjalanan, ini semua sama dengan lalu lintas lampu merah tidak memperlambat seseorang  sampai tujuan agama, bahkan merupakan salah satu faktor untuk menjaga perjalanan dari marabahaya  demikian juga “lampu-lampu merah” dengan “larangan-larangan agama”, kita sangat membutuhkan peraturan–peraturan lalu-lintas  demi keselamatan kita. Demikian juga lalu-lintas menuju kehidupan yang lebih jauh kehidupan sesudah mati, Al Quran sebagai kitab yang tidak ada lagi keraguan didalamnya, yang merupakan sebuah firman-firman yang memberikan jawaban solusi bagi kehidupan manusia dari jaman dahulu hingga dijaman modern ini.

Membumikan Al Quran adalah tujuan manusia untuk menyebar luaskan atau memasyhurkan Al-Quran. Membumikan Al Quran bukan berarti mengubur atau melenyapkan Al Quran. Tetapi Al Quran dalam prespektif ilmu Filsafat yang mengawang ke langit oleh Socrates sehingga menyentuh hati Masyarakat. Begitupun dengan Al Quran, yang di masyhurkan oleh   Hafidz dan Hafidzoh dan para ulama yang membaca hingga menghafalkan dan  menjelaskan kandungan kandungan pada  Al Quran agar  membuat hati manusia tersentuh untuk dapat memahami dan mengamalkan Al Quran, agar Al Quran bertahan hingga Hari Kiamat.

KEOTENTIKAN AL QURAN                                                                                                 

         Al Quran Al Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu diantaranya adalah bahwa, Al Quran merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah Swt, dan ia adalah kitab yang selalu dijaga dan dipelihara atas kemurniannya (Sesungguhnya Al Quran yang sangat Mulia. Dalam kitab yang terpelihara di (Lauhil Mahfudz)) (Q.S Al Waqiah : 77 -78)

         Banyak orang yang berupaya membuat hal yang serupa dengan Al Quran, namun dengan kecerdasan yang ada batasnya, dan pemikiran yang melampaui akan batas, dan pada akhirnya merakapun tak mampu membuat hal serupa dengan Al Quran, yang bahasanya sangat indah dan mengagumkan. Bahkan Abdul Halim Mahmud, mantan Syaikh Al Azhar mengatakan : “ para orientalis yang dari saat ke saat berusaha menujukan kelemahan Al Quran, tidak mendapatkan celah untuk meragukan keontetikannya. Demikanlah Allah menjamin keontetikan AlQuran jaminan yang di berikan atas dasar kemahakuasan dan kemahatahuannya, serta berkat upaya-upaya  yang di lakukan oleh makhluk–makhluknya  terutama oleh manusia. Dengan jaminan ayat di atas setiap muslim percaya bahwa apa yang di baca dan di dengarnya sebagai Al Quran tidak berbeda sedikitpun dengan apa yang pernah di baca oleh Rasulullah Saw, dan yang didengar serta di baca oleh para sahabat Nabi SAW. Al Quran mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya dan sangat mengagumkan bukan saja bagi orang orang muslim, tetapi juga orang kafir. Berbagai riwayat menyatakan bahwa tokoh-tokoh kaum musyrik sering kali secara sembunyi-sembunyi berupaya mendengarkan ayat-ayat Al Quran yang di baca oleh kaum muslim. Kaum muslim, disamping mengagumi keindahan bahasa Al Quran, juga mengagumi keagungannya serta meyakini bahwa ayat-ayat Al Quran adalah petunjuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Ayat-ayat Al Quran turun berdialog dengan mereka, mengomentari keadaan dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami, bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, itulah kemurnian Al Quran.

TUJUAN POKOK AL QURAN

         Agama islam, agama yang kita anut, dan dianut oleh ratusan juta Kaum Muslim dan seluruh dunia, way of life yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya di dunia dan di akhirat kelak. Ia mempunyai esensial : berfungsi memberi petunjuk kejalan yang sebaik– baiknya. Allah Berfirman : sesungguhnya Al Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik baiknya (QS, Al Isra :9)

        Al Quran memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah, syariah, dan akhlak. Mempelajari Al Quran adalah hukumnya wajib bagi setiap manusia, agar yang Muslim bertambah yakin dengan keimanannya dan yang orang kafir terketuk hatinya agar memasuki agama yang benar yaitu agama Islam.

“Kami beriman kepadanya Al quran semuanya dari sisi tuhan kami, tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali bagi orang yang berakal (ulul albab). (QS. Ali imran : 7)

Al Quran itu tuntunan untuk di fahami dirasakan dan diamalkan oleh penduduk bumi dimanapun berada, dan membacanya mendapat pahala dari Allah, “bacalah Al quran seakan akan dia turun kepadamu. Al quran berhubungan langsung dengan tuhan, karna ia merupakan kalam Allah, yang ingin mengajak manusia pada kebenaran dan agar manusia mampu menata baik kehidupannya. Maka dari itu tujuan Al quran diturunkan ialah :

1.      Petunjuk akidah dan kepercayan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.

2.    Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma – norma keagamaan dan susila yang harus di ikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual atau kolektif.

3.    Petunjuk mengenal syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat “Al Quran itu petunjuk bagi seluruh manusia kejalan yang harus di tempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

(Dr,M. Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Membumikan Al Quran)

AL QURAN DENGAN ILMU PENGATAHUAN

JIKA KALIAN MENGINGINKAN ILMU, MAKA SELAMILAH AL QURAN KARENA DI DALAMNYA TERDAPAT ILMU ORANG ORANG TERDAHULU DAN YANG AKAN DATANG. (ABDULLAH BIN MAS’UD RA)

        Al Quran itu merupakan sumber ilmu pengatahuan, sumber pengajaran serta merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia (hudan-linnas). Dalam Al Quran banyak mengungkapkan masalah tentang umat manusia, juga Al Quran banyak membuka rahasia alam  dan ilmu pengatahuan (sains dan teknologi) tidak kurang dari 800 ayat Al Quran berbicara masalah alam, sains, dan teknologi dan banyak lagi perkara perkara yang di ungkap dalam Al Quran. (HMS. Suhary :2017)

Lahirlah para cendikiawan di lingkungan umat islam mereka berfungsi sebagai pemberi penjelasan tentang ajaran ajaran islam dengan dampak yang di harapkan, berupa tumbuhya sikap sikap keagamaan yang lebih sejalan dengan makna dan maksud hakiki kehidupan beragama. Dalam sebuah nabi kaum cendikiawan adalah para ulama. Lalu sebagian yang dari lain berusaha menafsirkan Al Quran dengan maksud untuk mengatahui kandungan isi Al Quran itu sendiri.

Salah satunya Surah Al-Rahman sendiri di jadikan dasar penafsiran tentang bukti persoalan-persoalan angkasa luar, oleh para cendikiawan. Mereka menyatakan bahwa 14 abad yang lalu, Al Quran telah menegaskan bahwa manusia sanggup menuju ke ruang angkasa selama mereka mempunyai kekuatan, yaitu kekuatan ilmu pengatahuan. Kita tidak mengingkari bahwa manusia mempunyai kesanggupan untuk sampai ke bulan dan planet-planet lainnya. Bahkan manusia telah mendarat ke bulan. Itulah bukti bukti kekusaan Allah terhadap Al Quran.

         Kesimpulan: Pertama, Bahwa setiap manusia memiliki akal untuk berfikir untuk mengatahui segala bentuk kekuasaan Allah, agar ia selalu senantiasa bersyukur pada rahmat Allah. Kedua, Allah telah memberikan pedoman yang benar yang takkan pernah terkikis oleh perubahan zaman yaitu  Al Quran agar tidak tersesat sejauh-jauhnya. Ketiga, Bahwa Al Quran takkan pernah berubah makna kandungan serta isinya hingga akhir kiamat, dan takkan ada yang bisa mampu merubah isinya. Subhanallah

 

*Penulis adalah Mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Banten. Anggota Majelis Pendidikan Syarikat Islam Indonesia (MPSII) Provinsi Banten. Anggota GPMB (Gerakan Pemasyarakatn Minat Baca) Provinsi Banten dan Anggota PII (Pelajar Islam Indonesia) Provinsi Banten.


Share this Post