Pemuda Dalam Kemajuan Era Digital
Sumber Gambar : Pemuda Dalam
Kemajuan Era Digital
Muhammad
Fahri*
Dalam
rangka menciptakan Indonesia yang maju di era digital tentunya tak terlepas
dari sosok seorang pemuda yang unggul, entah itu unggul di bidang akademik
maupun non-akademik. Tolak ukur kemajuan suatu negara itu diukur dari seberapa
unggul pemudanya, karena pemuda adalah pewaris bangsa jika pemudanya baik maka
baik pula bangsanya. Sekarang ini kita semua sudah memasuki era digital dimana
segala sesuatu bisa dilakukan dengan praktis, tanpa susah payah didalam
menggapainya. Di era digital sekarang ini tentunya mencari pemuda yang unggul
sangatlah sulit, karena banyak sekali pemuda yang terlena akan digitalisasi,
padahal adanya era ini sagatlah memudahkan kita dalam melakukan segala hal, era
dimana kita dimanjakan dengan kecanggihan teknologi yang serba maju. Seharusnya
menjadikan para pemudanya berfikir bagaimana dia bisa memanfaatkan teknologi
yang ada untuk menciptakan sebuah karya yang kreatif serta inovatif sehingga
menjadikanya sebuah prestasi yang membuat Indonesia bangga.
Berbicara
prihal digitalisasi tentunya yang paling pesat perkembangannya adalah bidang
komunikasi, dimana dahulu sebelum bangsa Indonesia mengenal teknologi untuk
mengirim sebuah pesan kepada teman atau keluarga yang jauh itu harus melalui
surat yang dikirim melalui pos disetiap daerahnya. Namun sekarang telah hadir smartphone/handphone yang tak hanya bisa
mengirimi pesan saja bahkan segala hal yang kita kehendaki itu bisa kita
lakukan didalamnya. Sebagaimana yang lagi marak di perbincangkan bahwa
Indonesia itu memiliki perusahaan teknologi edukasi yang bernama ruang guru,
berbentuk aplikasi belajar yang bisa di downlod oleh kalangan manapun khususnya
kalangan para pelajar baik dari jenjang SD-SMA yang ingin memperoleh
pembelajaran praktis secara virtual. Perusahaan ini didirikan oleh Belva Devara
dan Iman Usman pada April 2017. Mereka berdua adalah contoh pemuda unggul yang
berhasil memanfaatkan era digitalisasi untuk dijadikanya suatu prestasi yang
menakjubkan, bahkan ruang guru dinobatkan menjadi perusahaan paling inovatif
peringkat ke-25 di dunia dan peringkat kedua dalam kategori pendidikan oleh Fast
Company. Inilah sebagai contoh perkembangan digitalisasi pada bidang
komunikasi.
Bapak
proklamator kita yaitu Bung Karno pernah berkata dalam pidatonya “Beri aku
10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Dari perkataan beliau kita bisa
mengetahui, bahwasanya 10 pemuda saja bisa mengguncangkan dunia apalagi ribuan
pemuda yang bersatu untuk memajukan suatu bangsa tentunya sangatlah mungkin
terjadi. Pemuda bukan hanya menjadi figuran yaitu pelengkap dalam suatu bangsa,
melainkan pemuda juga adalah pemeran utama dalam kemajuan suatu bangsa.
Kemajuan suatu bangsa sangat di tentukan dari generasi mudanya, pemuda yang dahulu
berjuang merebut kemerdekaan Indonesia adalah pemuda unggul dimana mereka juga
di kenang di setiap tanggal 28 Oktober dalam peristiwa 93 tahun yang lalu yaitu
kongres pemuda ke-2 yang mencetuskan sumpah pemuda yang berkomitmen kebangsaan
yaitu bertumpah darah satu tanah air Indonesia. Zaman pun terus berkembang dan
para pemuda tentunya memiliki tantangan baru yang lebih menantang di era
digitalisasi ini. Era dimana seorang pemuda dituntut untuk menjadi pemuda
unggul demi kemajuan suatu bangsa, karena jiwa pemuda adalah jiwa produktif.
Produktifitas
seorang pemuda tentunya yang paling menonjol itu berada pada jenjang S1
kemahasiswaan, dimana seorang mahasiswa itu terkenal akan jiwa kritisnya jiwa
dimana dia menjadi seorang calon penerus generasi bangsa yang akan menentukan
kemanakah kemajuan suatu bangsa akan terarah. Mahasiswa itu hanya unggul pada
pendidikanya saja, karena pendidikan seorang mahasiswa adalah jenjang
pendidikan tetinggi yang ada di Indonesia. Maka berarti tidak semua mahasiswa
itu unggul. Lalu bagaimanakah jiwa pemuda yang ada pada mahasiswa itu menjadi
unggul? Cara untuk menjadikan mahasiswa sebagai pemuda yang unggul di era
digitalisasi ini tentunya mahasiswa dituntut untuk memiliki tiga kriteria yaitu
berjiwa kritis berwawasan luas dan memiliki rasa kepekaan yang mendalam.
Mahasiswa
yang kritis sangatlah diperlukan di era digitalisasi ini, sebagaimana yang
telah dijelaskan diatas bahawasanya bidang komunikasilah yang paling pesat
perkembanganya. Banyak sekali media sosial yang dipakai oleh masyarakat
Indonesia entah itu facebook, twitter, whatsapp ataupun Instagram yang
menyajikan berbagai informasi didalamnya, tetapi tidak semua masyarakat
Indonesia bisa mencernanya dengan baik, tidak banyak juga yang kemudian
terjerumus kedalam suatu ploblematika karena mempercayai suatu informasi
padahal informasi tersebut adalah hoaks. Maka peran mahasiswa yang berjiwa
kritislah yang diperlukan, agar mahasiswa tersebut bisa mengayomi masyarakat
untuk tidak terpengaruh oleh berita hoaks dikemudian hari.
Berwawasan
luas tentunya menjadi sorotan juga pada era digitalisasi sekarang ini, tidak
banyak dari masyarakat bahkan mahasiswa sendiri pun masih ada yang belum
memahami kinerja dari alat digital yang dia miliki disebabkan kurangnya
wawasan. Di era digitaliasasi ini segala macam informasi sangatlah terbuka jika
tidak berwawasan luas maka tentunya kita tidak akan pernah bisa mengimbangi
perkembangan di era digitalisasi ini. Ada baiknya kita sebagai mahasiswa bisa
memilah mana saja yang bisa menambah wawasan dan mana yang tidak.
Yang
terakhir adalah memiliki rasa kepekaan yang mendalam. Pada rasa kepekaan ini,
itu lebih tertuju pada aspek negatif yang di timbulkan oleh era digitalisasi,
Pemuda sekarang adalah pemuda generasi Z yang juga dikenal dengan digital
natives dimana mereka telah mengenal alat digital dari usia dini. Tentunya
dampak yang paling menonjol adalah rasa candu/kecanduan apalagi telah
mengunakanya dari sejak kecil tentunya sangat sulit untuk menyadarkanya. Maka
dari itu agar menjadi mahasiswa yang unggul di era digitalisasi hendaknya
memiliki rasa kepekaan terhadap dampak yang ditimbulkan dengan tidak kecanduan
didalam memakainya, karena majunya Indonesia di era digitalisasi ada apa pemuda
unggul.
Kemajuan
Indonesia di era digital sangatlah penting, teknologi yang sangat berkembang di
era ini sangatlah berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia,
entah itu dari bidang ekonomi ataupun pendidikanya karena era digital itu
sangat mempermudah manusia di dalam melalukan pekerjaanya. Ketahuilah dibalik
kemajuan Indonesia di era digital itu ada sosok pemuda unggul yang menjadi
dalangnya, tanpa pemuda unggul maka tidaklah mungkin Indonesia akan maju,
tetapi tentunya tidak sembarang pemuda yang bisa memajukan Indonesia haruslah
pemuda unggul yang memiliki tiga kriteria yaitu berjiwa kritis, berwawasan luas
dan memiliki kepekaan yang mendalam. Oleh karena itu hendaknya pemerintah
mengapresiasi para pemuda unggul yang berprestasi entah itu dibidang akademik
maupun non-akademik sehingga jiwa produktifnya semakin meningkat dan indonesia
semakin maju.
* Ketua Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta