Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Di Google

Sumber Gambar :

Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Di Google

Jamridafrizal*

 

 

Pendahuluan

Sudahkah anda tahu perilaku pencarian informasi mahasiswa di Google? Dalam era digital yang semakin maju, pencarian informasi melalui mesin pencari seperti Google menjadi hal yang umum dilakukan oleh banyak orang. Namun, bagaimana sebenarnya cara mahasiswa mencari dan memproses informasi di dalamnya? Artikel berikut memberikan ulasan selengkapnya tentang aspek -aspek yang terkait dengan perilaku pencarian informasi mahasiswa di Google berikut ini

Google adalah mesin pencari internet terbesar di dunia dan menjadi sumber utama informasi bagi banyak orang, termasuk mahasiswa. Mahasiswa mengandalkan Google untuk mencari informasi tentang tugas kuliah, referensi, jurnal, dan sumber daya lainnya yang dapat membantu mereka dalam studi (George, C., dkk)[i]Google adalah mesin pencari yang paling populer di dunia, dan mahasiswa adalah salah satu pengguna terbesar dari mesin pencari ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku pencarian online mahasiswa berbeda dari perilaku pencarian orang dewasa.

Perilaku pencarian informasi mahasiswa di Google sangat penting karena dapat mempengaruhi hasil belajar dan prestasi akademik mereka. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami teknik dan strategi pencarian informasi yang efektif di Google, termasuk cara mengevaluasi dan memilih sumber informasi yang andal dan berkualitas. Selain itu, mahasiswa juga perlu memahami bagaimana menggunakan teknologi pencarian informasi lainnya seperti database online, jurnal, dan situs web untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terpercaya. Dengan memahami perilaku pencarian informasi mahasiswa, perguruan tinggi atau institusi pendidikan lainnya dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan informasi dan teknologi yang dibutuhkan dalam belajar dan bekerja di masa depan.

Perilaku pencarian informasi mahasiswa mengacu pada cara-cara atau strategi yang digunakan oleh mahasiswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan dalam studi mereka. Ini meliputi teknik pencarian, penggunaan kata kunci, evaluasi dan seleksi sumber informasi, penggunaan teknologi pencarian informasi seperti mesin pencari, dan penggunaan sumber informasi online seperti jurnal, situs web, database, dan sumber daya digital lainnya. Perilaku pencarian informasi mahasiswa dapat berbeda-beda tergantung pada topik yang sedang dicari, jenis tugas, dan konteks sosial atau budaya di mana mahasiswa berada (Humbhi, S., & Tareen, S. A. (2022).[ii]

Perilaku pencarian informasi mahasiswa di Google dapat bervariasi tergantung pada jenis informasi yang mereka cari. Beberapa mahasiswa mungkin mencari informasi untuk tugas kuliah atau proyek, sedangkan yang lain mungkin mencari referensi untuk penelitian mereka. Dalam keduanya, terdapat beberapa perilaku yang umum dilakukan oleh mahasiswa saat melakukan pencarian informasi di Google.

Apa yang dimaksud dengan Perilaku Pencarian Informasi?

Perilaku pencarian informasi adalah bagian dari interaksi manusia dengan teknologi informasi. Perilaku pencarian informasi terdiri dari tiga komponen utama: kebutuhan informasi, proses pencarian, dan hasil pencarian. Kebutuhan informasi muncul saat seseorang merasa kurang paham tentang suatu hal atau ingin mempelajari sesuatu yang baru. Proses pencarian dimulai ketika seseorang mulai menggunakan sarana untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, seperti mesin telusur atau perpustakaan digital. Hasil pencarian berupa dokumen atau situs web yang sesuai dengan kriteria pencarian yang telah ditentukan

Menurut Wilson, T. D. (2000). Information search behavior (perilaku pencarian informasi) adalah kegiatan yang dilakukan individu dalam upaya untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Perilaku ini meliputi berbagai tahap seperti merumuskan pertanyaan atau kebutuhan informasi, menentukan sumber informasi, mengakses sumber informasi, mengevaluasi informasi, dan memanfaatkan informasi yang ditemukan[iii]

Pendapat lain dikemukan oleh Case, D. O., & Given, L. M. (2016) bahwa perilaku pencarian informasi merujuk pada tindakan individu dalam mencari, menemukan, dan memanfaatkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Perilaku ini melibatkan serangkaian kegiatan, seperti merencanakan pencarian informasi, memilih sumber informasi yang relevan, mengevaluasi kredibilitas dan keandalan sumber informasi, dan menggunakan informasi yang telah ditemukan untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan. Perilaku pencarian informasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial, dan budaya, serta oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang (Case, D. O., & Given, L. M. (2016). [iv]

Tinjauan Google sebagai sumber informasi bagi mahasiswa

Google sebagai sumber informasi bagi mahasiswa merujuk pada cara mahasiswa menggunakan Google untuk mencari informasi dalam rangka menunjang studi mereka. Google merupakan salah satu mesin pencari yang paling populer dan sering digunakan oleh mahasiswa untuk mencari berbagai informasi, seperti jurnal akademik, buku teks, artikel, dan sumber daya online lainnya yang terkait dengan bidang studi mereka.

Dalam konteks tinjauan Google sebagai sumber informasi bagi mahasiswa, perhatian diberikan pada cara-cara mahasiswa menggunakan Google, keuntungan dan kelemahan penggunaan Google sebagai sumber informasi, serta strategi yang dapat membantu mahasiswa mengoptimalkan pencarian mereka dan menemukan informasi yang relevan dan berkualitas tinggi. Tinjauan semacam ini dapat memberikan wawasan dan rekomendasi bagi mahasiswa, dosen, perpustakaan, dan lembaga pendidikan lainnya untuk memaksimalkan penggunaan Google sebagai alat pencarian informasi yang bermanfaat bagi kegiatan akademik (Head, A. J. (2007). [v]

 

Manfaat Menggunakan Google untuk Pencarian Informasi

Schneider, J. (2015) mengemukan bahwa google sebagai mesin penelusur dapat memberian keuntungan sebagai berikut:[vi]

·    Kecepatan pencarian: Google dapat memberikan hasil pencarian dalam hitungan detik, sehingga pengguna dapat menemukan informasi dengan cepat dan efisien.

·   Kemampuan mempersempit pencarian: Google menyediakan berbagai fitur dan filter yang memungkinkan pengguna untuk mempersempit pencarian mereka dan menemukan informasi yang lebih relevan.

·   Variety of resources: Google menyediakan akses ke berbagai sumber informasi, termasuk blog, forum, situs web pribadi, dan banyak lagi, sehingga pengguna dapat menemukan informasi yang tidak tercakup dalam sumber-sumber tradisional seperti buku dan jurnal.

·   Kemampuan mencari informasi di seluruh dunia: Google memungkinkan pengguna untuk mencari informasi dari seluruh dunia, sehingga pengguna dapat menemukan informasi dari berbagai negara dan budaya.

·   Dapat mencari informasi yang tidak dapat ditemukan melalui sumber lain: Google memungkinkan pengguna untuk menemukan informasi yang mungkin tidak tersedia secara langsung atau mudah diakses melalui sumber-sumber tradisional.

·  Gratis dan tidak memerlukan langganan: Google dan sebagian besar mesin pencari lainnya gratis digunakan dan tidak memerlukan langganan, sehingga pengguna dapat mengakses informasi dengan mudah tanpa biaya tambahan.

·  Kemudahan berbagi informasi dengan orang lain: Google menyediakan berbagai fitur yang memudahkan pengguna untuk berbagi informasi dengan orang lain melalui email, media sosial, atau platform komunikasi lainnya

 

Tantangan Menggunakan Google untuk Pencarian Informasi

Meskipun Google adalah mesin pencari yang sangat populer dan digunakan secara luas oleh pengguna di seluruh dunia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh pengguna dalam menggunakan Google untuk mencari informasi. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

·    Kredibilitas informasi: Google dapat memberikan hasil pencarian yang mencakup banyak sumber informasi yang berbeda. Namun, tidak semua sumber informasi yang ditemukan di Google terjamin kredibilitasnya. Oleh karena itu, pengguna harus menggunakan kemampuan kritis mereka untuk mengevaluasi dan memverifikasi kredibilitas informasi yang ditemukan(Delaney, G.,& Bates, J. (2018). [vii].

·   Keterbatasan bahasa: Meskipun Google menawarkan berbagai bahasa untuk pencarian informasi, terkadang informasi dalam bahasa tertentu sulit ditemukan atau tidak tersedia dalam bahasa yang diinginkan oleh pengguna.

·  Overload informasi: Google dapat memberikan hasil pencarian yang terlalu banyak sehingga sulit untuk memilah dan memilih informasi yang relevan. Hal ini dapat membuat pengguna merasa kebingungan atau tidak efektif dalam mencari informasi (Adamson, C., dkk).[viii]

·   Terlalu banyak iklan: Google menampilkan iklan di atas hasil pencarian organik, yang dapat menyebabkan pengguna kesulitan membedakan antara hasil yang terkait dengan iklan dan hasil yang relevan secara organic (Esteve, A. (2017)..[ix]

·   Masalah privasi: Pengguna Google harus memperhatikan keamanan dan privasi data mereka selama menggunakan mesin pencari ini. Google dapat menyimpan dan menggunakan data pengguna untuk berbagai tujuan, termasuk untuk menargetkan iklan secara spesifik.

              Oleh karena itu, meskipun Google adalah alat yang berguna untuk mencari informasi, pengguna harus tetap berhati-hati dan menggunakan kemampuan kritis mereka untuk memastikan bahwa informasi yang ditemukan adalah kredibel, relevan, dan berkualitas tinggi.

 

Mahasiswa dan perilaku pencarian informasi di Google

Mahasiswa merupakan pengguna internet yang aktif. Mereka menggunakan internet untuk berbagai keperluan, seperti mencari informasi pendidikan, bahan kuliah, atau hanya sekedar untuk mencari hiburan. Penelitian telah menunjukkan bahwa mahasiswa sering menggunakan Google untuk mencari informasi. Hal ini dikarenakan Google memberikan hasil pencarian yang akurat dan tepat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Untuk itu, mahasiswa perlu memahami bagaimana perilaku pencarian di Google agar dapat mendapatkan hasil yang diinginkan.

Saat ini, Google telah menjadi salah satu mesin pencari yang paling populer di dunia. Hal ini tidak lepas dari perilaku pencarian informasi mahasiswa yang terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya mahasiswa yang menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhan akademik mereka.

Perilaku pencarian informasi mahasiswa di Google telah mengalami perubahan sejak Google mulai beroperasi pada tahun 1998. Penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2016 menemukan bahwa 65% dari responden mahasiswa menggunakan Google untuk mencari informasi untuk tugas sekolah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa 42% mahasiswa mengakses Google lebih dari lima kali sehari. Mahasiswa juga cenderung untuk mencari informasi dengan cara yang sama seperti orang dewasa, yaitu dengan mengetik kata kunci ke dalam mesin pencari (Stvilia, B., & Gibradze, L. (2017).[x]

Dalam rangka untuk mempelajari perilaku pencarian informasi mahasiswa, sebuah studi telah dilakukan pada mahasiswa di seluruh dunia. Hasil studi ini menunjukkan bahwa 92% dari mahasiswa menggunakan Google ketika mereka sedang mencari informasi untuk tugas atau proyek akademik mereka. Selain itu, hasil studi juga mengungkapkan bahwa 73% dari mahasiswa merasa sangat nyaman dan puas dengan hasil pencarian Google. Penelitian yang dilakukan di Universitas Islam Indonesia (UII) menggunakan Google form pada tahun 2015-2019 menunjukkan bahwa mahasiswa mengadopsi perilaku pencarian informasi yang berbeda-beda[xi].

Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh Ortoll, E., dkk. 2021[xii] dapat disimpulkan bahwa perilaku pencarian informasi mahasiswa di Google cenderung didasarkan pada strategi pencarian yang tidak sistematis dan kurang efektif. Beberapa faktor yang memengaruhi perilaku pencarian informasi mahasiswa di Google antara lain kurangnya pemahaman tentang kualitas informasi, kecenderungan untuk memilih informasi yang paling mudah diakses dan dipahami, serta kurangnya keterampilan dalam menggunakan teknik pencarian yang lebih maju. Namun, penggunaan Google sebagai alat pencarian informasi tetap memiliki banyak keuntungan, termasuk kemudahan akses, variasi sumber daya, antarmuka yang ramah pengguna, kecepatan pencarian, dan kemampuan untuk menemukan informasi yang tidak dapat ditemukan melalui sumber lain. Untuk mengoptimalkan penggunaan Google sebagai alat pencarian informasi, mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan pencarian mereka dan menggunakan teknik pencarian yang lebih maju, serta mempertimbangkan kualitas dan keandalan informasi yang ditemukan di Google. Selain itu, diperlukan peran dari dosen dan perpustakaan untuk memberikan panduan dan sumber daya yang membantu mahasiswa dalam menemukan informasi yang relevan dan berkualitas tinggi di Google.( Ortoll, E., dkk. 2021).

 

pencarian informasi di Google yang effisien dan effektif

Berdasarkan pengalaman penulis yang menggunakan google setiap hari sebagi mesin penelusur sekalian sebagi sumber informasi maka perlu diadakan pelatihan google literasi agar tercapai hal-hal sebagai berikut:

Pertama, mahasiswa mesti dilatih untuk menggunakan kata kunci yang spesifik. Mereka mesti mengetik kata kunci yang terkait dengan topik yang mereka cari. Misalnya, jika mahasiswa mencari informasi tentang Sejarah perpustakaan islam, mereka sebaiknya mereka mengetikkan frase kunci "Sejarah perpustakaan islam ". Hal ini membantu mereka memperoleh hasil pencarian yang lebih relevan dan spesifik.

Kedua, mahasiswa juga harus diajarkan menggunakan pencarian lanjutan. Pencarian lanjutan memungkinkan mahasiswa untuk menyempurnakan pencarian mereka dengan menambahkan kata kunci atau filter. Misalnya, mereka dapat menggunakan pencarian lanjutan untuk memperoleh hasil pencarian yang lebih spesifik berdasarkan tanggal, jenis dokumen, atau lokasi sumber informasi.

Ketiga, mahasiswa juga diajarkan cara menggunakan fitur pencarian terkait, yang merupakan fitur yang menampilkan hasil pencarian terkait dengan topik yang sedang dicari. Fitur ini sangat membantu dalam menemukan informasi yang terkait dengan topik yang sedang dicari dan membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang topik tersebut.

Keempat, mahasiswa juga diberitahu cara mengevaluasi sumber informasi yang ditemukan. Mereka mesti mempertimbangkan keandalan, otoritas, dan kredibilitas sumber informasi sebelum menggunakannya sebagai referensi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa informasi yang digunakan adalah akurat dan dapat dipercaya.

Kelima, mahasiswa juga diajarkan cara menggunakan bookmarking atau menyimpan hasil pencarian yang relevan untuk digunakan di masa depan. Dengan menyimpan hasil pencarian yang berguna, mahasiswa dapat menghemat waktu saat mencari informasi yang sama di kemudian hari.

 

Kesimpulan

Mahasiswa merupakan salah satu pengguna internet yang aktif. Mereka menggunakan internet untuk berbagai keperluan, termasuk untuk mencari informasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung mencari informasi dengan menggunakan mesin pencari seperti Google.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa seringkali tidak dapat menemukan informasi yang dibutuhkannya karena masalah-masalah seperti kata kunci yang tidak tepat atau hasil pencarian yang tidak relevan.

Agar perilaku pencarian informasi mahasiswa di Google bisa efisien dan efektif mereka perlu diajarkan google literasi sehingga mereka dapat menggunakan skill pencarian misalnya dengan penggunaan kata kunci yang spesifik, pencarian lanjutan, penggunaan fitur pencarian terkait, evaluasi sumber informasi, dan bookmarking. Sehingga mahasiswa menggunakan Google dengan cara yang cerdas dan efektif untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam studi mereka.

*Dosen UIN SMH Banten.



[i]George, C., Bright, A., Hurlbert, T., Linke, E. C., St Clair, G., & Stein, J. (2006). Scholarly use of information: graduate students' information seeking behaviour. Information Research: An International Electronic Journal11(4), n4..

[ii] Humbhi, S., & Tareen, S. A. (2022). Information needs and Information-seeking behavior of undergraduate students: A remote area perspective. Library Philosophy & Practice.

[iii] Wilson, T. D. (2000). Human information behavior. Informing science3, 49.

[iv] Case, D. O., & Given, L. M. (2016). Looking for information: A survey of research on information seeking, needs, and behavior.

[v] Head, A. J. (2007). Beyond Google: How do students conduct academic research?. First Monday.

[vi] Schneider, J. (2015). The Advantages and Disadvantages of Using Google for Academic Research. Teaching Technology, 15.

[vii] Delaney, G., & Bates, J. (2018). How can the university library better meet the information needs of research students? Experiences from Ulster University. New Review of Academic Librarianship24(1), 63-89.

[viii] Adamson, C., Gennaro, C., Kinchen, G., Koehler, J., Liu, P., May-West, D., & Zhang, J. (2014). Reducing Electronic Information Overload (Doctoral dissertation).

[ix] Esteve, A. (2017). The business of personal data: Google, Facebook, and privacy issues in the EU and the USA. International Data Privacy Law7(1), 36-47.

[x] Stvilia, B., & Gibradze, L. (2017). Examining undergraduate students' priorities for academic library services and social media communication. The Journal of Academic Librarianship43(3), 257-262.

[xi] Arkan, L. (2018). Perilaku Pencarian Informasi Menggunakan Search Engine Google oleh Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Perpustakaan Angkatan 2015 Terhadap Model Ellis. Skripsi, FAH UIN Ar-Raniry.

[xii] Ortoll, E., Cobarsí, J., Canals, A., & Connaway, L. S. (2021). Information behaviour in an online university. In Future Directions in Digital Information (pp. 127-144). Chandos Publishing.

 

 

 

 

 

 


Share this Post