PERPUSTAKAAN DAN PENCERDASAN MASYARAKAT
Sumber Gambar :PERPUSTAKAAN DAN PENCERDASAN
MASYARAKAT
Oleh Ai Bida Adidah*
Kecerdasan mutlak diperlukan dalam rangka pembangunan
generasi mendatang. Upaya peningkatan kecerdasan masyarakat tidak hanya menjadi
tanggungjawab lembaga pendidikan tetapi juga menjadi tanggung jawab berbagai pihak
termasuk didalamnya lingkungan keluarga dan perpustakaan sebagai salah satu
pusat sumber belajar.
Peran orang tua di lingkungan keluarga, dalam hal
mencerdaskan generasi penerusnya tidak disangsikan lagi peranannya. Orang tua
sangat berperan dalam mempersiapkan kecerdasan anak, menanamkan nilai-nilai
luhur kepada putera putrinya sejak usia dini, bahkan sejak masih didalam
kandungan. Jika kita berbicara mengenai kecerdasan, yang berarti juga berbicara
mengenai pendidikan dan pengajaran, kita tidak dapat memisahkannya dari dunia
perpustakaan. perpustakaan yang didalamnya tersedia buku sebagai bahan
informasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam dunia pendidikan.
Kehadiran teknologi informasi tetap tidak dapat menggantikan posisi buku yang
terbukti lebih nyaman, lebih fleksibel, mudah dibaca dan lebih dapat dinikmati.
Buku dipandang sebagai sarana utama dalam penyampaian informasi dan
pengetahuan, pelestari kebudayaan, peningkatan keterampilan, kesejahteraan dan
kualitas hidup, disamping sebagai sarana hiburan.
Manajemen Perpustakaan
Keberadaan dan pentingnya perpustakaan pada saat sekarang ini
sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Kata perpustakaan berasal dari
kata “pustaka” yang berarti buku atau kitab. Dalam UU Nomor 43 Tahunn 2007 tentang
perpustakaan disebutkan bahwa perpustakaan sebagai wahana
belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional.
Dan Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Orang melihat bahwa
perpustakaan pada masa lalu identik dengan tumpukan buku yang tidak dikelola
secara sistematis dan tidak memiliki kegiatan lainnya. Tetapi sekarang
perpustakaan hadir sebagai wahana yang menyenangkan dengan berbagai kegiata
yang dilakukannya demi memenuhi kebutuhan informasi masyarakat tanpa membedakan
status dan tingkatan sosial yang berlaku di masyarakat.
Tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa dewasa ini perpustakaan dipandang sebagai lembaga yang
dapat melayani kebutuhan informasi masyarakat dalam bidang pendidikan,
pengembangan ilmu, teknologi dan budaya.
Pada saat ini sudah muncul berbagai jenis perpustakaan, baik yang berada di
pedesaan hingga ibu kota negara. Pembangunan Perpustakaan itu ada yang
didirikan oleh pemerintah mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Kabupaten/Kota hingga ke desa/kelurahan. Perpustakaan juga ada yang dibangun
atas inisiatif perorangan atau kelompok masyarakat. Di lembaga pendidikan dalam
berbagai tingkatan sebagian besar sudah memiliki perpustakaan, yang ditujukan
sebagai sarana belajar mengajar dan bahan informasi lanjutan dari ilu yang
dipelajari di ruang kelas.
Agar organisasi
perpustakaan dapat berjalan dengan baik, maka perlu dikelola dengan sistem
tertentu, dimana pengelolaan ini sangan erat kaitannya dengan pola manajemen.
Terdapat empat karakteristik manajemen moderen menurut Lasa sebagaimana dikutip
oleh Andi Prastowo (2013). Pertama,
manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat. Kedua, manajemen itu sistematis dan cara
pendekatannya harus hati-hati. Ketiga, organisasi adalah satu kesatuan
dan cara pendekatan individual harus disesuaikan dengan situasi. Keempat, diperlukan cara pendekatan
motivasional untuk menhasilkan komitmen dalam pencapaian tujuan. Dengan
demikian manajemen moderen telah membawa suatu ciri khas baru dalam aktivitas,
lebih fleksibel dan menggunakan pendekaatan individual dan motivasi. Manajemen
itu mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Pencerdasan Masyarakat
Orang yang cerdas adalah orang yang berkualitas karena
memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, keterampilan menjual ide dan
gagasan, kemampuan mengatasi masalah dan memiliki wawasan hidup yang luas. Bisa
dikatakan bahwa orang yang memiliki kecerdasan memiliki ciri terbuka, memiliki
keinginan untuk maju dan mengembangkan kreatifitas diri.
Kecerdasan seseorang bukanlah suatu yang dimiliki dan tak
berubah selamanya, melainkan suatu proses pembentukan yang berkesinambungan,
dan untuk mempertahankannya diperlukan semacam kewaspadaan. Kecerdasan dapat
dicapai dengan berbagai usaha antara lain dengan evaluasi diri, yaitu dengan
berusaha meneliti kekuatan dan kelemahan diri dengan menyusun peringkat
kecerdasan. Kemudian menetapkan tujuan hidup dengan jelas, membangun kebiasaan
hidup cerdas dengan membaca, berdiskusi, olah pikir dan olah rasa. Dan
membangunn sikap terbuka dan kritis degan menerima ide-ide baru, ilmu baru, dan
hal-hal yang mendorong untuk selalu belajar dan menambah ilmu pengetahuan.
Perpustakaan adalah salah satu sarana alernatif untuk
membangun kecerdasan masyarakat yang tentu saja tidak dapat dipisahkan dari
dunia pendidikan. Peran pendidikan dan perpustakaan sanagt besar dalam
mewujudkan penguasaan ilmu pengetahuan dan peningkatan martabat manusia.
Pendidikan menuntut orang untuk belajar dengan memanfaatkan perpustakaan
sebagai sumber belajar. Dengan memanfaatkan perpustakaan, selain memperoleh
informasi juga akan meningkatkan taraf kecerdasannya.
Dalam rangka mewujudkan kecerdasan masyarakat, peran penting
perpustakaan antara lain pertama, perpustakaan berperan sebagai media
penghubung antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan dengan pemustaka.
Kedua, perpustakaaan berperan sebagai lembaga pengembangan minat baca,
kegemaran membaca dan pembudayaan membaca. Ketiga, perpustakaan berperan aktif
sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagi masyarakat dalam mencari,
meanfaatkan dan mengembangkan pengetahuan.
Beberapa langkah yang harus ditempuh perpustakaan agar peran
dan fungsinya dapat secara langsung dirasakan masayarakat adalah pertama, mengidentifikasi permasalahan
penting dan mendesak yang benar-benar dihadapi masayarakat, dimana pertumbuhan
dan perkembangan perpustakaan diarahkan agar dapat ikut memecahkan persoalan
komunitas, terutama masalah kesejahteraan. Bahan koleksi informasi yang
dilayankan kepada masyarakat luas bisa dimanfaatkan secara teori dan praktek,
yang bisa membantu mereka menemukan jalan untuk meraih kesuksesan atau
mensejahterakan mereka. Kedua,
hendaknya perpustakaan tidak dikembangkan secara eksklusif. Perpustakaan harus
menyatu dengan masyarakat. Mereka dilibatkan agar dalam diri mereka tertanam
rasa memiliki terhadap perpustakaan. Dana-dana yang dikelola perpustakaan, yang
diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung dari masyarakat harus de
kelola untuk sebesar-besarnyanya kepentingan mereka. Masyarakat akan menilai
seberapa jauh keberfihakan perpustakaan terhadap kepentingan masyarakat.
Upaya-upaya lain yang dilakukan perpustakaan adalah
meningkatkan dan menjamin kebebasan akses masyarakat, penyediaan infrastruktur
maupun pelatihan, membantu masyarakat untuk dapat mengambil keuntungan termasuk
penyedian akses bagi yang tidak memiliki kemudahan sendiri, mengatasi hambatan
yang dihadapi sebagian pengguna di daerah untuk mengakses jaringan informasi
sehubungan dengan kelemahan infrastruktur, mengurangi kesenjangan informasi
masyarakat sebagai dampak negatif atas akses pada sumberdaya informasi, dan
mencukupi tambahan dana guna mempertahankan kelangsungan hidup perpustakaan.
Penutup
Perpustakaan sebagai lembaga keilmuan memiliki tangungjawab
moral untuk ikut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
koleksi bahan informasi dan fasilitas yang dikelolanya. Dalam hal ini perlu
adanya usaha untuk menumbuhkan kesadaran berinformasi dan pembelajaran
sepanjang hayat untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Untuk menjaga
kelestarian, pengembangan dan penyebaran kekayaan intelektual, maka masyarakat
juga perlu memahami adanya kewajiban terhadap perpustakaan. Kewajiban itu
antara lain menjaga kelestarian koleksi, menyimpan, merawat, menjaga sumberdaya
perpustakaan dan mentaati peraturan yang diberlakukan perpustakaan.
Informasi yang disediakan perpustakaan hendaknya berpotensi
diperlukan masyarakat untuk mencari solusi permasalah yang dihadapi. Teknologi
tepat guna dan kesejahteraan masayarakat adalah subjek yang dipandang sesuai
untuk menentukan prioritas pengadaan bahan pustaka. Pengembangan koleksi
perpustakaan perlu diupayakan keseimbangan antara informasi lokal dan global. Teknologi
informasi merupakan salah satu perangkat pendukung layanan perpustakaan, untuk
itu penerapannya perlu pertimbangan ekonomis dan startegis.
*Peminat masalah sosial
Bahan Bacaan :
1.
Muhammad
Musrofi. 2008. Melejitkan Potensi Otak. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.
2.
Andi
Prastowo. 2013. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Yogyakarta, Diva
Press.
3.
Sutarno
NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indoensia