Perpustakaan Nasional berkolaborasi dalam Pengembangan Koleksi

Sumber Gambar :

Jakarta - (24/03/22) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia akan memperkuat kebutuhan informasi dengan menyediakan koleksi-koleksi yang dibutuhkan pemustaka, dengan mengadakan Rapat Koordinasi Seleksi dan Pengadaan Bahan Pustaka yang melibatkan perwakilan dari Perpustakaan Umum yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten dan dari Perpustakaan Perguruan Tinggi yang diwakili Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Narasumber. Kegiatan rapat ini dilaksanakan di Ruang Teater Gedung A, Lantai 1 Perpustakaan Nasional RI di Jakarta, dan dihadiri oleh peserta dari Pejabat Tinggi Madya dan Pratama, Pustakawan Ahli Utama, Koordinator dan Sub koordinator, dan pegawai di lingkungan Ke-Deputian I.

Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi dalam Rapat Seleksi Bahan Perpustakaan, Ofi Sofiana, M.Hum disampaikan target dan capaian kegiatan seleksi bahan perpustakaan. Target seleksi pada Tahun 2022 adalah 110.000 judul, per bulan maret sudah mencapai 40.195 judul. Kegiatan seleksi akan terus berlangsung seiring dengan semakin bertambahnya bahan perpustakaan yang diterbitkan.

Data hasil kajian kebutuhan pemustaka Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menyatakan bahwa sejumlah 52% pemustaka (207 dari 398 responden) mengusulkan subjek Agama Islam sebagai subjek bahan perpustakaan yang perlu diadakan Perpustakaan Nasional RI, 14,1 % pemustaka (56 dari 398 responden) mengusulkan subjek bahasa selain Bahasa Indonesia. Dalam pemanfaatan koleksi buku digital iPusnas didominasi oleh buku fiksi diikuti oleh subjek lainnya.

Melalui arahan Deputi, Narasumber diharapkan dapat menyampaikan kebutuhan akan sumber informasi di lingkungan perpustakaan umum dan perpustakaan perguruan tinggi sehingga dapat dijadikan menjadi bahan pertimbangan bagi Perpustakaan Nasional dalam mengembangkan koleksi dan mengadakan bahan perpustakaan yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Salah satu informasi yang juga dibutuhkan adalah mengenai keberadaan naskah kuno yang ada di masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren, untuk membantu Perpustakaan Nasional dalam memetakan dan mengidentifikasi persebaran naskah kuno nusantara, yang akan sangat berguna bagi pelaksanaan kegiatan pengembangan koleksi perpustakaan.

Dalam forum ini Narasumber diberikan kesempatan untuk memaparkan materi terkait Kebutuhan Informasi, Kebutuhan Informasi Perpustakaan Umum disampaikan oleh Usman Asshiddiqi Qohara, S.Sos, M.Si (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten sekaligus sebagai Ketua Forum Perpustakaan Umum Indonesia), dan untuk materi Kebutuhan Informasi Perpustakaan Perguruan Tinggi disampaikan oleh Amrullah Hasbana, S.Ag, SS, M.A. (Kepala UPT Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Pada kesempatan ini Perpustakaan Umum mengusulkan agar Perpustakaan Nasional memperbanyak pengadaan koleksi lokal konten yang dapat bekerjasama dengan penerbit. Selain itu perlu adanya penekanan dalam kebijakan penganggaran perpustakaan khususnya pengembangan koleksi bahan pustaka dari Pemerintah Pusat melalui Perpustakaan Nasional RI kepada Stakeholder di daerah.

Dan terkait pengadaan koleksi di Perguruan Tinggi Perpustakaan Nasional agar berlangganan e-Resources full package untuk pemanfaatan yang lebih optimal dan repository Kajian Islam Nusantara akan dimasukan dalam portal aplikasi Khastara (Koleksi Khas Nusantara).

Mengenai keberadaan naskah kuno di masyarakat diharapkan adanya sentralisasi naskah melalui Dirjen Kebudayaan agar informasi keberadaannya diketahui oleh perpustakaan maupun pemustaka. (timdpkbtn)


Share this Post