SEJARAH HARI BUKU NASIONAL DAN PENGGUNAAN BUKU DIGITAL DI ERA NEW NORMAL
Sumber Gambar :SEJARAH HARI BUKU NASIONAL DAN PENGGUNAAN BUKU DIGITAL
DI ERA NEW NORMAL
Â
Oleh : Asep Awaludin*
Â
“Buku adalah mimpi yang kau genggam dalam tanganmu.“ (Neil Gaiman)
Dalam Dunia Literasi Bulan Mei menjadi momentum yang selalu dikaitkan dengan hari Buku Nasional. Peringatan hari Buku Nasional yang jatuh pada tanggal 17 Mei ini dapat menjadi suatu penilaian terhadap minat baca masyarakat. Peringatan Hari Buku Nasional, selain bertujuan meningkatkan minat baca juga bertujuan mengingatkan pentingnya membaca. Membaca nantinya mampu membuat masyarakat lebih melek keadaan dunia dan paham bidang apa yang akan dipelajari di masa depan.
Abdul Malik Fadjar mencetuskan peringatan ini lantaran untuk menumbuhkan minat baca dan literasi di kalangan masyarakat Indonesia yang saat itu masih dalam kategori rendah. Menurut data yang dilaporkan UNESCO pada 2002, tingkat melek huruf orang dewasa atau penduduk berusia diatas 15 tahun berkisar di angka 87,9 persen. Angka ini jauh dibanding negara-negara kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia (88,7 persen), Vietnam (90,3 persen), dan Thailand (92,6 persen).
Penetapan Hari Buku Nasional sendiri diharapkan dapat menumbuhkan budaya membaca dikalangan masyarakat serta meningkatkan minat baca masyarakat, seperti yang diketahui bahwa minat membaca masyarakat Indonesia masih rendah. Berbagai hasil survey membuktikan hal tersebut, seperti hasil survey UNESCO pada tahun 2011 menunjukkan indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen artinya hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang masih mau membaca buku secara serius. Hasil survey lainnya yaitu menurut PISA (Programme for International Students Assesment) dalam hal minat baca, Indonesia berada di urutan 57 dari 65 negara yang diteliti.
Manfaat Buku Digital yaitu :
1.   Sebagai media informasi, Melalui ebook kita dapat menemukan informasi yang kita cari seperti halnya buku biasa. Bedanya ebook dengan buku biasa adalah isinya. Buku biasa pada dasarnya hanya berisi teks dan gambar. Namun ebook berisi konten multi media seperti teks, gambar, video dan audio. Selain itu ebook sendiri khususnya yang berformat PDF dan HTML memiliki fitur pencarian yang mempermudah dalam mencari informasi yang ingin kita dapatkan.
2.   Pengungkapan gagasan atau ide baru, jika kita memiliki minat ingin membuat sebuah buku untuk mengungkapkan gagasan atau ide baru, namun kita tidak memiliki dana untuk membuat buku di toko buku terdekat. Tidak perlu khawatir, ebook salah satu alternatif untuk kita yang suka menulis dan memiliki ide cemerlang dan gagasan pendapat keren dan bermanfaat.
3.   Mengingat buku elektronik ini tidak memiliki fisik, karena bentuknya softcopy dan tidak dicetak di kertas. Maka hemat ruang, sebab kamu tidak perlu lagi menyediakan ruang untuk menyimpan koleksi buku yang dimiliki. Semua sudah disimpan di perangkat yang digunakan untuk membacanya. Hanya saja, jika memang hobi membaca dan kemudian koleksi buku digital terus bertambah. Otomatis kamu perlu meningkatkan kapasitas penyimpanan perangkat yang digunakan untuk menyimpan dan membacanya. Namun tidak perlu cemas, sebab saat ini proses meningkatkan kapasitas penyimpanan cenderung murah.
4.   Berkat bentuknya yang tidak memiliki fisik dan berupa softcopy, maka buku elektronik kemudian mudah untuk diakses. Yakni bisa dibaca atau dibuka di berbagai jenis perangkat. Dimulai dari smartphone, kemudian bisa juga dibuka di PC dan laptop yang tersedia aplikasi untuk membuka format buku elektronik tersebut. Misalnya saat membaca buku dalam format PDF, maka pastikan di smartphone sudah ada aplikasi pembaca PDF (PDF reader). Menariknya lagi, buku elektronik juga mudah untuk ditemukan, didapatkan, dan kemudian dimiliki. Sebab bisa didapatkan di website, marketplace, media sosial, dan sebagainya.Â
Disamping banyak manfaatnya buku digital juga mempunyai kelemahan diantaranya yatiu :
1.   Biasanya Banyak terjadi pelanggaran hak cipta, karena pendistribusian melalui dunia digital, ataupun internet itu sangat mudah. Sehingga orang dapat menggandakan buku digital ini hanya dengan melakukan transfer data dari gadget satu ke gadget lainnya.
2.   Membutuhkan perangkat. sifatnya yang tidak berfisik membuatnya hanya bisa dibuka di perangkat khusus. Sehingga tidak bisa diakses oleh mereka yang tidak memiliki perangkat bisa karena belum membeli, perangkat rusak, dan lain sebagainya.
3.   Berdampak pada Kesehatan Mata, kebutuhan buku elektronik untuk diakses di perangkat elektronik seperti smartphone dan komputer kemudian memberi dampak negatif pada kesehatan. Menatap layar smartphone dan komputer terlalu lama bisa membuat mata kering dan cepat lelah. Belum lagi dengan dampak radiasinya, sehingga perlu memakai pelindung seperti kacamata radiasi. Artinya pembaca perlu keluar modal lagi untuk membeli kacamata tersebut supaya resiko efek radiasi bisa diminimalkan.Â
Di era new normal diharapkan masyarakat bisa lebih meningkatkan minat baca dikarenakan masyarakat dengan kemampuan literasi lebih baik, cenderung akan lebih siap menghadapi dampak buruk pandemi. Semoga pandemi ini segera berakhir agar kita semua bisa hidup normal kembali.
Â
Pemustaka