Perpustakaan Virtual: Jalan Sunyi Pendidikan Literasi di Tengah Pandemi

Sumber Gambar :

Perpustakaan Virtual: Jalan Sunyi Pendidikan Literasi di Tengah Pandemi

Oleh : Mahbudin, S.Pd.I, M.Pd*

  Pandemi Covid-19 telah menghentikan orang untuk datang ke perpustakaan tapi tidak boleh menghentikannya untuk terus membaca dan belajar. Aktivitas membaca harus terus digelorakan terlebih pada masa terbatasnya mobilitas. Menyikapi fenomena ini, perpustakaan dituntut untuk cepat beradaptasi dan mengambil momentum untuk memberikan inovasi layanan yang memfasilitasi kebutuhan pemustaka sebagai alternatif layanan perpustakaan konvensional yang saat ini belum bisa dijalankan.

Perubahan besar merupakan akumulasi dari perubahan-perubahan kecil yang dilakukan secara terencana dan konsisten. Inilah momen bersejarah bagi  pustakawan untuk melakukan lompatan perubahan agar perpustakaan tidak ditinggalkan dan dilupakan. Pandemi Covid-19 adalah momentum penting untuk melakukan perubahan besar layanan perpustakaan.

Salah satu langkah kecil yang saat ini dapat dilakukan pustakawan adalah membuat dan mengembangkan layanan perpustakaan virtual sebagai ikhtiar untuk tetap melaksanakan misi pendidikan literasi meski di tengah pandemi.

Tahun lalu saat pandemi Covid-19 menyebar di seluruh provinsi di Indonsia dan sekolah tidak diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka, penulis mulai merintis layanan sederhana perpustakaan virtual MTsN 1 Pandeglang. Layanan ini berupaya agar siswa tetap mendapatkan akses terhadap bahan bacaan bermutu dan juga agar kegiatan Reading Time – sebagai salah satu program pendidikan literasi sekolah kami tetap berjalan dengan baik.

Kata kunci konsep perpustakaan virtual ini adalah: sederhana, mudah, dan menarik. Sederhana berarti tidak mengharuskan banyak syarat dalam pembuatan maupun penggunaannya. Mudah artinya perpustakaan virtual ini bisa digunakan oleh semua tingkatan usia dan level keterampilan teknologi. Menarik berarti diharapkan dapat mendorong siswa untuk mau membaca.

Sampai artikel ini ditulis, sedikitnya sudah dilakukan tiga kali pengembangan perpustakaan virtual sekolah kami. Berikut ini penulis sampaikan penjelasan teknis layanan perpustakaan virtual terbaru kami. Tentu saja penulis meyakini ada banyak layanan perpustakaan virtual lainnya yang lebih baik dan lebih menarik. Dengan melihat contoh perpustakaan virtual sederhana kami ini, pembaca dapat menjadikan ini sebagai dasar untuk membuat pengembangan dari layanan ini.

Apa yang perlu disiapkan untuk memulai membuat perpustakaan virtual?

1.       Koleksi perpustakaan.

            Pada tulisan bagian pertama tentang perpustakaan virtual ini, penulis akan memfokuskan pada E-Book (buku elektronik) sebagai koleksi perpustakaan. Ada tiga hal penting yang menjadi dasar kebijakan pemilihan E-Book koleksi perpustakaan kami, yaitu: orisinalitas buku untuk menjaga hak cipta, daya tarik isi buku untuk mendorong minat baca, dan kesesuaian level buku dengan pembacanya untuk menjaga tumbuh kembang psikis siswa secara optimal.

Penulis menggunakan koleksi E-Book Gerakan Literasi Nasional (GLN) level SMP sebagai bahan koleksi perpustakaan. E-Book ini bisa didapatkan di website resmi GLN: https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/category/modul-gls/ yang memuat lebih dari 500 judul buku yang tersebar dari level SD, SMP dan SMA, juga website https://budi.kemdikbud.go.id/. Koleksi E-Book perpustakaan kami juga diperoleh dari sumber lainnya dengan memperhatikan secara ketat kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan kami. Buku terpilih kemudian diunduh dan disimpan dalam file koleksi perpustakaan sekolah kami. Pembaca juga bisa mendapatkan E-Book untuk koleksi perpustakaan virtual dari berbagai sumber sepanjang tidak melanggar hak cipta.

 2.       Teknologi Perpustakaan Virtual

Ada banyak pilihan teknologi perpustakaan virtual, baik yang berbasis website atau software, yang gratis (Free) maupun yang berbayar (Pro). Teknologi ini harus meliputi minimal dua hal: rak penyimpanan koleksi dan sistem untuk membaca koleksi.

Selayaknya buku fisik, E-Book pun harus disiapkan rak penyimpanan untuk memudahkan pemustaka menemukan koleksi yang diinginkan. Tata letak koleksi perpustakaan virtual yang disajikan dengan baik dan menarik akan mendorong siswa untuk membaca.

Selanjutnya yang tak kalah penting adalah sistem untuk menggunakan atau membaca E-Book koleksi perpustakaan. Kenyamanan dalam membaca E-Book adalah salah satu faktor penting lainnya agar siswa mau membaca koleksi perpustakaan virtual. Peranti untuk membaca E-Book seperti Kindle dan E-Book Reader lainnya adalah alternatif lain untuk dapat membaca E-Book dengan nyaman. Sayangnya harganya masih relatif mahal sehingga belum banyak orang yang menggunakannya.

Dengan menggunakan teknologi sederhana dan dapat diakses dengan handphone atau laptop, sistem membaca E-Book  yang digunakan di perpustakaan virtual kami cukup mudah dan menarik. Untuk teknologi perpustakaan virtual, kami menggunakan website https://fliphtml5.com/.

Website ini menyajikan rak buku virtual yang menarik dan cara membaca koleksi E-Book secara FlipBook. Dengan cara FlipBook ini siswa dapat membaca E-Book seperti membaca buku fisik, yaitu membaca lembar demi lembar halaman buku dengan meng-klik halaman buku dari kanan ke kiri.  Dengan cara ini, siswa menjadi lebih bersemangat untuk menggunakan layanan perpustakaan virtual karena dapat membaca E-Book dengan jelas dan nyaman seperti membaca buku fisik.

3.       Gerbang Perpustakaan Virtual

Setelah koleksi E-Book terkumpul dengan sistem manajemen pengembangan koleksi yang baik, tertata rapi dalam rak buku, dan siswa dapat dengan mudah mengakses dan membacanya, langkah selanjutnya membuat tampilan muka (cover) sebagai pintu gerbang perpustakaan virtual. Sejatinya tanpa membuat tampilan muka pun, perpustakaan  virtual sudah dapat digunakan, tetapi ini menjadi kurang menarik karena siswa hanya melihat tautan (link) yang akan langsung membawa siswa ke rak buku perpustakaan virtual.

Oleh karena itu, membuat tampilan muka perpustakaan virtual menjadi keharusan sebagai trigger (pemicu) siswa mau masuk dan merasakan layanan perpustakaan virtual.   Perpustakaan Virtual sekolah kami membuat disain tampilan muka dengan menggunakan website https://www.canva.com/. Setelah disain tampilan muka perpustakaan virtual selesai, langkah berikutnya adalah menautkan (Embed Link)  tautan perpustakaan virtual ke format PDF tampilan muka perpustakaan. Langkah terakhir adalah mempromosikan perpustakaan virtual ke grup WhatsApp Kelas, sosial media, dan website sekolah.  Gambar di bagian awal tulisan ini adalah tampilan muka perpustakaan virtual sekolah kami.

Sebagai penutup, layanan Perpustakaan Virtual ini mengharuskan pustakawan selalu aktif dan kreatif mencari informasi di dunia maya. Duduk bekerja jauh dari keramaian, para pustakawan sedang menempuh jalan sunyi untuk tetap melaksanakan pendidikan literasi di tengah pandemi. Jayalah terus pustakawan Indonesia.

Catatan:

1.    Saat ini kami tengah menguji coba layanan perpustakaan virtual interaktif kolaboratif. Penjelasan tentang layanan ini akan disampaikan dalam artikel selanjutnya.   

2.    Layanan Perpustakaan Virtual sekolah kami dapat diakses melalui tautan berikut ini: https://bit.ly/perpustvirtual_mtsn1

*Kepala Pepustakaan MTsN 1 Pandeglang


Share this Post